Menjelang Pemilu Pertama Indonesia, Warga Sulit Mendapatkan Sembako -
Dibalik hiruk pikuk susksesnya penyelenggaraan Pemilu pertama Indonesia pada
tahun 1955, ternyata banyak cerita menarik yang luput dari pembahasan.
Diantaranya adalah ada daerah yang sedikit terjadi letuan kecil sepert
pembakaran gambar Soekarno. Selain adanya pembakaran gambar Soekarno, ternyata
menjelang dilangsungkannya Pemilu pertama Indoensia tersebut warga juga
kesulitan mendapatkan bahan-bahan kebutuhan pokok untuk mencukupi kehidupan
sehari-hari. Rakyat mengeluh betap sulitnya mendapatkan barang kebutuhan pokok,
di beberapa titik yang biasa digunakan sebagai tempat belanja, saat itu mulai
menipis dan bahkan tidak ada.
Pemilu Pertama Indonesia |
Bung Tomo, sebagai tokoh nasional saat itu, karena sangat susah dengan
keadaan seperti ini, beliau bahkan mengusulkan untuk memberikan hukuman mati
kepada para penimbun kebutuhan pokok masyarakat.
"Dalam memperbaiki perekonomian, maka tidak bisa dilepaskan usaha
pertama mengembalikan gezag pemerintah. Antaranya dilakukannya hukuman mati
terhadap para penimbun bahan-bahan kebutuhan rakyat primer," kata Bung
Tomo dalam harian Pikiran Rakjat yang terbit pada 13 September 1955.
Kesulitan kebutuhan pokok yang terjadi di masyarakat ini kemudian
diakui sendiri oleh pemerintah dengan segera mengumumkan sendiri keadaan yang
berbahay tersebut. Setelah memberikan pengumuman, maka pemerintah segera
melakukan penyelidikan dan mencari bukti otentik tentang sulitnya peredaran
kebutuhan pokok di masyarakat. Dari penyelidikan tersebut kemudian didapati
bahwa sebenarnya kebutuhan pokok sehari-hari sudah diedarkan melebihi kebutuhan
masyarakat pada saat itu. Keheranan kemudian timbul demi melihat rakyat masih
mengalami kesulitan mendapatkan bahan-bahan kebutuhan pokok sehari-hari.
"Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa ada
golongan-golongan tertentu yang hendak mengacaukan peredaran bahan-bahan
kebutuhan hidup sehari-hari itu dengan menghiraukan penderitaan-penderitaan
rakyat yang disebabkan oleh tindakan yang tidak bertanggungjawab," kata
sumber Pikiran Rakjat yang terbit di hari yang sama.
Kecurigaan ini pun kemudian menyimpulkan bahwa ada golongan yang
mencoba mengacaukan keadaan Indonesia kala itu demi mendapatkan keuntungan
secara politis. Kemudian solusi yang diambil pemerintah saat itu adalah dengan
tetap mengedarkan bahan kebutuhan pokok yang dibutuhkan oleh masyarakat dengan
jumlah yang lebih besar lagi sehingga bahan pokok tetap mudah didapatkan.
Strategi pemerintah ini cukup efektif dan efisien sampai bisa terselenggaranya
pemilihan umum 1955. Sehingga masyarakat kembali tenang dan bisa fokus dalam
melaksanakan agenda besar negara yaitu pemilihan umum pertama Indonesia.
Nah teman-teman, itulah sedikit gambaran keadaan masyarakat pada saat
menjelang dilaksanakannya pemilu pertama Indonesia. Meski ada beberapa masalah
yang timbul, namun pemerintah yang masih baru tersebut terbilang bisa
menyelesaikannya dengan cepat dan tepat. Bayangkan saja jika keadaan sembako
yang langka tersebut dibiarkan begitu saja, tentu akan menjadi bola salju yang
tak menutup kemungkinan justru akan menghentikan agenda penting dan bersejarah
pemilu 1955.
0 komentar:
Post a Comment